Senin, 03 Desember 2012

PEMERIKSAAN BORAKS


A.   PENDAHULUAN

Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat, berbentuk kristal lunak dengan rumus kimia Na2B4O7.10H2O dan berat molekul 381,37.  Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam borat  (H3BO3).  Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik, dan biasa digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya dalam salep, bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata.  Secara lokal boraks dikenal sebagai 'bleng' (berbentuk larutan atau padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya pada pembuatan mie basah, lontong dan bakso. Penggunaan boraks sebagai bahan tambahan selain dimaksudkan untuk bahan pengawet juga dimaksudkan untuk membuat bahan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan.
Penggunaan boraks ternyata telah disalahgunakan sebagai pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie. Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia, tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi.  Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih. Oleh karenanya, Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 722/MenKes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan makanan, boraks termasuk bahan yang berbahaya dan beracun sehingga tidak boleh digunakan sebagai bahan tambahan makanan.

B.    PEMERIKSAAN BORAKS

1.     Alat dan bahan disiapkan.

2.   Dilarutkan boraks 200 mg dengan 10 mL akuades. 
3.   Ditetesi dengan metil merah 3 tetes. 
4.   Dititrasi dengan HCl 0,1375N.
5.   Titik akhir titrasi diamati hingga terjadi perubahan warna menjadi merah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar