A. PENDAHULUAN
Boraks merupakan senyawa kimia
dengan nama natrium tetraborat, berbentuk kristal lunak dengan
rumus kimia Na2B4O7.10H2O dan berat molekul 381,37. Boraks bila dilarutkan
dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam
borat (H3BO3). Baik boraks maupun asam borat memiliki sifat antiseptik, dan biasa
digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya dalam salep,
bedak, larutan kompres, obat oles mulut dan obat pencuci mata. Secara
lokal boraks dikenal sebagai 'bleng' (berbentuk larutan atau
padatan/kristal) dan ternyata digunakan sebagai pengawet misalnya pada
pembuatan mie basah, lontong dan bakso. Penggunaan
boraks sebagai bahan tambahan selain dimaksudkan untuk bahan pengawet juga dimaksudkan
untuk membuat bahan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan.
Penggunaan boraks ternyata telah
disalahgunakan sebagai pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet
dalam bakso dan mie. Boraks juga dapat menimbulkan efek racun pada manusia,
tetapi mekanisme toksisitasnya berbeda dengan formalin. Toksisitas boraks yang
terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks yang
terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif
dalam hati, otak, atau testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh
menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan
menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut.
Bagi anak kecil dan bayi, bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih,
akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa, kematian akan terjadi jika
dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih. Oleh karenanya, Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 722/MenKes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan
makanan, boraks termasuk bahan yang berbahaya dan beracun sehingga tidak boleh
digunakan sebagai bahan tambahan makanan.
B. PEMERIKSAAN
BORAKS
1.
Alat dan bahan disiapkan.
2. Dilarutkan boraks 200 mg dengan 10 mL akuades.
3. Ditetesi dengan metil merah 3 tetes.
4. Dititrasi dengan HCl 0,1375N.
5. Titik akhir titrasi diamati hingga terjadi perubahan warna menjadi merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar